Selasa, 04 September 2012

Bermimpi Dengan Anak Tangga


Mimpi itu seperti anak tangga, bukan sperti bintang yang menerangi malam. Mimpi itu memiliki sebuah jalan yang pasti bukan seperti kuis berhadiah yang didapatkan dari undian. Memang hidup itu seperti judi, siapa yang berani memasang dia yang akan menarik, dan yang tidak pernah memasang maka dia tidak akan pernah menarik (menang). Tapi itu bukan berarti kita hidup tanpa sebuah rumus yang melangkah dengan asal-asalan.

Mimpi itu dirajut menjadi besar dengan sebuah komponen yang kecil-kecil. Dirangkai dengan sebuah rumus dan susunan yang rapih dan teratur juga sistematis. Bukan seperti bola besar yang tersusun secara tak sengaja oleh angin yang menggulung-gulung benang ruwet yang akhirnya menjadi pintalan yang sangat besar, namun seperti sebuah bangunan rumah yang terbangun dengan cara yang sitematis dan teratur sehingga menjadi sebuah istana yang megah dan mengagumkan.

Mimpi itu memiliki jalan, layaknya anak tangga yang mengibaratkan sebuah sistem yang harus dilewati guna mencapai puncaknya. Step demi step anak tangga harus kita naiki dengan penuh hati-hati dan waspada, karena sebelum melangkah kita harus memastikan anak tangga tersebut kuat dan kokoh untuk kita injak, begitu juga kaki kita harus benar-benar kuat untuk menahan beban tubuh kita agar kita tidak mengalami gangguan saat melangkah yang bisa mengakibatkan kita terjatuh. Selain itu, kita juga harus selalu mempersiapkan stamina yang baik guna menapaki anak tangga yang mungkin akan sangat melelahkan dan menguras fisik, sehingga kesabaran, kehati-hatian dan ketenangan menjadi kunci keselamatan dan kelancaran perjalanan kita menuju puncak mimpi kita. Jangan pernah berfikir untuk melompat atau melewati satu step pun jika anda tidak benar-benar yakin anda bisa mencapainya. Walaupun mungkin anda bisa mencapainya, bisa jadi anak tangga yang akan kita gapai tidak terlalu kuat menahan berat tubuh kita saat kita mendarat dari lompatan, atau bisa jadi tumpuan kita juga tidak begitu kuat sehingga bisa mengakibtkan lompatan yang kita lakukan tidak sesuai dengan perkiraan kita dan bisa berakibat fatal terhadap kesimbangan kita.

Melangkahlah dengan sistematis dan teratur, jangan terburu-buru atau tergesa-gesa. Luangkan sedikit waktu kita untuk mengamati dan memahami ketiggian yang kita mampu raih sambil beristirahat sejenak guna mengumpulkan tenaga untuk langkah selanjutnya. Dan jangan lupa untuk sedikit mengabadikan apa yang sedang anda rasakan, karena bisa jadi pengalaman tersebut sangat berguna untuk memcahkan masalah dilangkah berikutnya nanti. Dan sebelum kita melangkah, amati terlebih dahulu dimana kita akan berpijak, carilah tumpuan yang baik dan tempat pendaratan yang baik pula, karena ketika kita mulai melangkah dan mendarat kita hanya menyisakan satu tumpuan yang mana tumpuan tersebut harus mampu menahan berat badan kita secara keseluruhan ditambah lagi dengan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan langkah kita selanjutnya.

Mungkin ini hanyalah sebuah teori naik tangga yang sangat sederhana dan mampu difahami dengan mudah, namun sepertinya tidak jauh berbeda dengan apa yang kita lakukan ketika kita melangkah menuju mimpi-mimpi kita. Tapi entah mengapa, sepertinya banyak yang lupa atau melupakan teori yang simpel ini dan memilih seperti pesawat terbang yang bisa terbang dan mendarat dimana saja yang mereka mau. Jikalau toh kita ingin yang seperti itu, maka membutuhkan biaya dan usaha yang lebih besar dengan resiko yang besar pula.

Jadi jika kita berkaca dari teori yang simple ini, maka kita tidak seharusnya hanya mempunyai satu mimpi, namun kita hanya mempunya satu mimpi besar yang mana hanya bisa diraih jika kita bisa meraih mimpi-mimpi kecil yang menuju mimpi besar itu. Atau dengan lebih sederhana kita selayaknya bermimpi dari mimpi-mimpi yang kecil, yang mana mimpi-mimpi yang kecil itu bisa membawa kita pada satu mimpi besar yang kita ingini.

Gambaran paling mudah adalah jika anda ingin jadi seorang yang bergelar doktor, sedangkan anda saat ini masih duduk dibangku SLTP, maka mimpi yang layak anda fikirkan hari ini adalah bagaimana anda lulus dari SLTP. Karena, jika anda tidak lulus SLTP, saya yakin anda tidak kan pernah meraih mimpi anda mendapatkan gelar doktor.

Sekali lagi ini hanyalah nasehat pribadi untuk diriku sendiri, sehingga tak ada niatan sedikitpun untuk menggurui atau menasehati selain kepada diriku sendiri.

Billahitaufiq wal hidayah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar